Sulasih, S.Pd
Guru SMA N 1 Mijen Demak

Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Berbagai upaya dilakukan guru agar peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan baik yaitu selama proses pembelajaran berlangsung guru menerangkan, peserta didik mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru. Kewajiban guru tidak hanya memberi pengetahuan tetapi juga dapat mengubah perilaku peserta didik, memberikan dorongan positif sehingga peserta didik dapat termotivasi, dan dapat berkembang semaksimal mungkin. Seringkali guru kurang memperhatikan teknik mengajar  dengan  menerapkan metode ceramah dari hari ke hari sehingga peserta didik merasa jenuh, bosan, bahkan malas-malasan serta tidak aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut berdampak pada penurunan prestasi belajar peserta didik diantaranya rendahnya kemampuan peserta didik dalam memahami materi Gerak Harmonis Sederhana. Disamping itu juga rendahnya kemampuan peserta dalam numerasi,literasi dan menyelesaikan soal HOTS

Sebagai seorang guru tidaklah mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Banyak tantangan yang harus dihadapi antara lain mengubah pola pembelajaran dari berpusat pada guru (teacher center) menjadi berpusat pada siswa ( student center), membiasakan peserta didik untuk berkolaborasi saat pembelajaran, menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik bahwa mereka bisa menyelesaikan soal HOTS, memilih model dan media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan karakteristik peserta didik

Berdasarkan data hasil belajar  Fisika  kelas XI SMA Negeri 1 Mijen Tahun Pelajaran 2022/2023 belum optimal khususnya materi Gerak Harmonis Sederhana  .Hal ini ditunjukkan dengan tingkat ketuntasan peserta didik kurang dari 60 persen. Pada Tahun Pelajaran 2023/2024 untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning Berbasis Praktikum berbantuan LKPD. Pada pertemuan pertama kegiatan pembelajaran dilakukan dengan beberapa  langkah. Pertama guru membagi peserta didik dalam 5 kelompok yang terdiri dari 7 orang. Kedua guru membagikan LKPD pada setiap kelompok. Ketiga setiap kelompok melakukan praktikum sesuai dengan langkah-langkah yang ada didalam LKPD. Keempat setelah praktikum selesai, setiap kelompok menjawab pertanyaan yang ada didalam LKPD Selama praktikum berlangsung guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah terkait Gerak Harmonis Sederhana. Pada pertemuan kedua, guru membantu menyiapkan dan mengkoordinir peserta didik dalam presentasi hasil praktikum , setiap kelompok melakukan presentasi hasil praktikum,menghimpun masukan atau pendapat dan menarik kesimpulan. Selanjutnya guru mengadakan tes tertulis berupa asesmen formatif yang terdiri dari 5 butir soal essay. Selanjutnya peserta didik mengisi lembar refleksi yang dibagikan oleh guru.

Setelah kegiatan pembelajaran materi Gerak Harmonis Sederhana  selesai, berdasarkan hasil asesmen formatif menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya dengan ketuntasan belajar siswa lebih dari 85 persen. Dengan demikian dapat dikatakan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning berbasis praktikum berbantuan LKPD berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik.

Dengan demikian seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat maka guru harus memiliki inovasi dan kreativitas mengajar. Dalam mengajar guru harus memotivasi peserta didik agar aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik  memiliki kompetensi baik dalam pengetahuan maupun keterampilan. Selain itu proses pembelajaran harus mengarah pada pembelajaran yang menyenangkan, berbasis IT, berpusat pada siswa serta sesuai dengan kebutuhan siswa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *