Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Berbagai upaya dilakukan guru agar peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan baik yaitu selama proses pembelajaran berlangsung guru menerangkan, peserta didik mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru. Kewajiban guru tidak hanya memberi pengetahuan tetapi juga dapat mengubah perilaku peserta didik, memberikan dorongan positif sehingga peserta didik dapat termotivasi, dan dapat berkembang semaksimal mungkin. Seringkali guru kurang memperhatikan teknik mengajar dengan menerapkan metode ceramah dari hari ke hari sehingga peserta didik merasa jenuh, bosan, bahkan malas-malasan serta tidak aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut berdampak pada penurunan prestasi belajar peserta didik diantaranya rendahnya kemampuan peserta didik dalam memahami materi Tekanan Hidrostatis. Disamping itu juga rendahnya kemampuan peserta dalam numerasi,literasi dan menyelesaikan soal HOTS
Sebagai seorang guru tidaklah mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Banyak tantangan yang harus dihadapi antara lain mengubah pola pembelajaran dari berpusat pada guru (teacher center) menjadi berpusat pada siswa ( student center), membiasakan peserta didik untuk berkolaborasi saat pembelajaran, menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik bahwa mereka bisa menyelesaikan soal HOTS, memilih model dan media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan karakteristik peserta didik
Berdasarkan data hasil belajar Fisika kelas XI SMA Negeri 1 Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2022/2023 belum optimal khususnya pada materi Tekanan Hidrostatis .Hal ini ditunjukkan dengan tingkat ketuntasan peserta didik kurang dari 60 persen. Pada Tahun Pelajaran 2023/2024 untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Discovery Learning Berbasis Praktikum berbantuan LKPD. Pada pertemuan pertama kegiatan pembelajaran dilakukan dengan beberapa langkah. Pertama guru membagi peserta didik dalam 5 kelompok yang terdiri dari 7 s.d 8 orang. Kedua guru membagikan LKPD pada setiap kelompok. Ketiga setiap kelompok melakukan praktikum sesuai dengan langkah-langkah yang ada didalam LKPD. Keempat setelah praktikum selesai, setiap kelompok menjawab pertanyaan yang ada didalam LKPD. Kelima setiap kelompok melakukan presentasi hasil praktikum dan menarik kesimpulan. Selama praktikum berlangsung guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan dam menemukan konsep Tekanan Hidrostatis. Disamping itu juga guru menyiapkan dan mengkoordinir peserta didik dalam presentasi hasil praktikum. Pada pertemuan kedua kegiatan pembelajaran diawali dengan penguatan materi Tekanan Hidrostatis. Selanjutnya guru mengadakan tes tertulis berupa asesmen formatif. Setelah itu peserta didik mengisi lembar refleksi yang dibagikan oleh guru.
Setelah kegiatan pembelajaran materi Tekanan Hidrostatis selesai, berdasarkan hasil asesmen formatif menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya dengan ketuntasan belajar siswa lebih dari 85 persen. Dengan demikian dapat dikatakan penerapan model pembelajaran discovery learning berbasis praktikum berbantuan LKPD dapat berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik.
Dengan demikian seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat maka guru harus memiliki inovasi dan kreativitas mengajar. Dalam mengajar guru harus memotivasi peserta didik agar aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik dapat memiliki kompetensi baik dalam pengetahuan maupun keterampilan. Selain itu proses pembelajaran harus mengarah pada pembelajaran yang menyenangkan, berpusat pada siswa serta sesuai dengan kebutuhan siswa dan berbasis IT.
Sulasih, S.Pd
Guru SMA N 1 Mijen Demak