penulis : Reni adi prasetio, S.Kom

Pada praktik pembelajaran lapangan PPG, saya mengangkat masalah yang dijumpai di sekolah, yakni pembelajaran kurang menarik sehingga peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran pada mata pelajaran Informatika. Hal ini dikarenakan media yang digunakan kurang menarik bagi peserta didik, dan tidak adanya  LKPD, sehingga pembelajaran kurang berpusat pada peserta didik karena peserta didik kurang dilibatkan secara aktif. Setelah dilakukan indetifikasi masalah dan analisis penyebab masalah berdasarkan kajian literatur dan wawancara dengan rekan sejawat serta pakar, maka disimpulkan akar penyebab dari masalah tersebut adalah:

  1. Guru belum melibatkan peserta didik secara sepenuhnya dalam proses pembelajaran
  2. Metode mengajar guru yang masih menggunakan metode konvensional (ceramah, dan mencatat), sehingga proses pembelajaran tidak menarik dan tidak membangkitkan semangat peserta didik untuk belajar.
  3. Siswa merasa tidak percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya
  4. Siswa lebih fokus main hp saat pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik (Best Practice) perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran guru yang belum tepat, sehingga membuat pembelajaran menjadi tidak menarik yang dapat mempengaruhi keaktifan pada peserta didik. Oleh karena itu, dari hasil kajian literatur dan wawancara, penulis yang berperan sebagai guru mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan keaktifan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Selain berguna untuk situasi pembelajaran, praktik baik ini juga dapat dijadikan referensi bagi guru lain untuk menginovasi pembelajarannya.

Berdasarkan hasil pengamatan kajian literatur dan wawancara dengan guru sejawat, pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning ini memiki beberapa tantangan. Adapun tantangan dalam pembelajaran model Problem Based Learning adalah sebagai berikut:

  1. Membutuhkan persiapan lebih untuk menyiapkan alat, masalah, konsep, media, dan persiapan lainnyaGuru harus menemukan solusi yang tepat terhadap masalah yang akan diselesaikan.
  2. Masih ada peserta didik dalam kelompok yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi karena kurang kerjasama dan kurang peduli
  3. Memerlukan waktu yang cukup panjang dalam pelaksanaannya.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, guru melakukan tindakan sebagai berikut:

  1. Guru melakukan beberapa persiapan, diantaranya menggunakan fasilitas printer sekolah untuk mencetak LKPD, menggunkan LCD projector untuk mendukung media materi berupa video yang disiapkan, menyiapkan bahan Evaluasi menggunakan aplikasi Quizizz dan memberi arahan kepada siswa untuk mempersiapkan diri melalui WA grup sebelum pelaksanaan aksi.
  2. Guru mendesain pembelajaran disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia

Berkaitan dengan tantangan yang ada, langkah-langkah yang diambil yaitu, Menyiapkan perangkat pembelajaran yang lebih lengkap seperti Modul ajar, Bahan ajar, LKPD, media dan instrumen evaluasi sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan. Mendesain media pembelajaran yang inovatif dengan menggunakan aplikasi Quizizz sebagai bahan untuk evaluasi. Mempersiapkan semua sumber daya yang akan digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran. Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan.

Berkaitan dengan Strategi yang digunakan, dalam praktik pembalajaran menggunakan model PBL dan mengacu pada sintak yang ada, yaitu :

  1. Orientasi peserta didik terhadap masalah
  2. Mengorganisasikan peserta didik
  3. Membimbing penyelidikan
  4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
  5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Berkaitan dengan proses pembelajaran, Guru juga diyakini sudah hapal dengan sintak dari model pembelajaran yang akan dipilihnya dari mulai tahap awal sampai ke tahap akhir yang dituangkan dalam kegiatan pembuka, inti dan penutup. Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan praktik yaitu, Peserta didik yang berperan sebagai objek pembelajaran. Pendidik sebagai pelaksana praktik. Kepala Sekolah yang berperan dalam memberikan ijin dalam pelaksanaan praktik ini. Rekan Guru yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam pelaksanaan praktik. Adapun sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan praktik pembelajaran adalah sebagai berikut: smartphone, LCD, komputer, Internet, Modul pembelajaran inovatif, LKPD, instrumen penilaian.

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu hasil yang efektif, hal ini dapat dilihat dari, meningkatkan semangat belajar peserta didik, yang terlihat saat proses pemecahan masalah dan presentasi. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sehingga peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan karena banyak kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik seperti menonton video, berdiskusi, presentasi dan tanya jawab. Penggunaan media yang inovatif meningkatkan motivasi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran. Mengoptimalkan perangkat yang di miliki peserta didik agar lebih fokus dalam pembelajaran.

Hasil dari kegiatan yang dilaksanakan menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) efektif dalam meningkatkan semangat belajar dan mengoptimalkan perangkat peserta didik kelas X Tahun akademik 2022/2023 Mata Pelajaran Informatika pada materi TIK – Mail Merge di SMAN 1 Mijen Demak.

Peserta didik memberikan respon yang positif selama pembelajaran. Hal ini tercermin dari sikap peserta didik yang antusias mengikuti setiap tahapan dan berperan aktif dalam proses pembelajaran. Secara umum rekan guru memberikan respon yang positif setelah melihat pelaksanaan praktik. Para rekan guru termotivasi untuk mencoba membuat desain pembelajaran yang inovatif dengan menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik serta menerapkannya dalam pembelajaran. Para rekan guru juga memperoleh gambaran cara untuk mengintegrasikan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam proses pembelajaran.

Faktor keberhasilan dalam pelaksanaan praktik pembelajaran ini ditentukan oleh beberapa faktor yaitu, Penguasaan pendidik dari segi materi, dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran, pengelolaan kelas selama proses pembelajaran, evaluasi dan tindak lanjut.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran inovatif dengan model pembelajara Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran Informatika kelas X dengan materi Mail Merge sangat efektif dapat meningkatkan semangat belajar peserta didik. Terlihat seluruh peserta didik merespon dengan baik dan merasa sangat senang karena pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

2 thoughts on “Praktik Baik Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran”
  1. Luar biasa, pak Reni. Praktik Baik bapak terkait pengalaman mengatasi permasalahan siswa dalam pembelajaran semoga menginspirasi bapak ibu guru untuk lebih meningkatkan kompetensi khususnya dalam pengelolaan pembelajaran di kelas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *